Hubungan Sejarah Kelahiran PGRI dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Hubungan Sejarah Kelahiran PGRI dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

      Pada tanggal 6 agustus 1945 Kota Hirisima dibom oleh tentara sekutu. tanggal 9 agustus 1945 bom kedua dijatuhkan di kota nagasakti. pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. dengan demikian terjadi kekosongan di Indonesia karena jepang tidak punya wewenang lagi menguasai Indonesia. semestara itu Hindia Belanda mengungsi di Australia yaitu pemerintah NICA (Nederlandsche Indie Civil Administration ) dan tentara inggris yang hendak melucuti tentara jepang belum tiba di Indonesia maka pada jum'at pukul 10.00 tanggal 17 agustus 1945 diproklamasikan kemerdekann Indonesia oleh Ir. Soekarno dihalaman depan rumah kediamanya  jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

        Setelah dibacakan naskah proklamasi oleh suhud dan latief Hendraningrat dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia. sejak saat itulah pekik kemerdekaan Indonesia mengema diseluruh tanah air Indonesia. Bagi bangsa Indonesia Proklamasi kemerdekaan itu merupakaan lahirnya Negara Republik Indonesia dan menjadi jembatan emas/jalan membangun diri menuju cita-cita perjuangan bangsa yaitu membentuk  masyarakat adil adan makmur.

          Setelah merdeka guru-guru menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa  dan pengabdian kepada bangsa dan tanah air. serta kemanusiaan pada umumnya yang perlu dibina.dikembangkan terus menerus dengan penuh dedikasi, ketekunan dan ketabahan,

          PGRI didirikan 100 hari setelah kemerdekaan yakni tanggal 25 November 1945 atas panggilan hati nurani guru Indonesia untuk secara terorganisasikan ikut aktif . PGRI sebagai wadah dan saran perjuangan guru Indonesia untuk menggalang dan mewujudkan pengabdian melalui profesinya, mengemban misi guru Indonesia mengembangkan pendidikan bangsa .

          PGRI lahir dalam konggres guru-guru Indonesia (kongres PGRI I) tanggal 25 November 1945 di Surakarta. peristiwa ini merupakan manifestasi sikap dan keterlibatan perjungan guru bersama rakyat untuk merebut kemerdekaan. Berdasarkan ciri historis sikap dan identitasnya, maka ciri pokok pertama adalah organisasi perjuangan dan sifat kedua adalah sebagai organisasi guru, yang segala jiwa, semangat dan gerak langkahnya tetap bermuara pada perwujudan luhur perjungan bangsa.

         

Ilhami dari BUKU PSPJ KELAS XI.