Selamat Datang

Terima Kasih telah Berkunjung di Blog saya, jangan lupa komenya.

Selasa, 29 Januari 2013

Penggunaan Proyektor LCD

Secara umum cara pemakainya hampir sama dengan OHP namun pengoperasian alat ini adalah menghubungkan ;LCD dengan komputer. Ini langkah-langkahnya sebagai acuan dalam menggunakan proyektor LCD

  1. Pasang layar putih didepan LCD proyektor dengan jarak kurang lebih 9m
  2. pastikan proyektor LCD dan komputer  dalam keadaan tidak menyala
  3. Hubungkan satu ujing kabel dengan konektor VGA in pada proyektor LCD, lalu hubungkan ujung  yang lainya dengan konektor VGA pada komputer.
  4. Hubungkan satu ujung kabel dengan sokel daya AC pada proyektor lalu hubungkan ujung lainya dengan sumber listrik.
  5. Buku tutup lensa LCD dan nyalakan proyektor terlebih dahulu lalu komputernya.
  6. Sesuaikan posisi fokus dan zoom.

Mukin itu kiranya sedikit membantu dalam penggunaan Proyektor LCD apabila sekarang ditutut bisa menggunakan alat-alat elektronika seperti ini.

PROYEKTOR LCD

Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan videogambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening. Proyektor LCD biasanya digunakan untuk menampilkan gambar pada presentasi atau perkuliahan, tapi juga bisa digunakan sebagai aplikasi home theater. Untuk menampilkan gambarproyektor LCD mengirim cahaya dari lampu halide logam yang diteruskan ke dalam prisma yang mana cahaya akan tersebar pada tiga panel polysilikon, yaitu komponen warna merah, hijau dan biru pada sinyal videoProyektor LCD berisi panel cermin yang terpisah satu sama lain. Masing-masing panel terdiri dari dua pelat cermin yang di antara keduanya terdapat liquid crystal. Ketika terdapat perintah atau instruksi, kristal akan membuka untuk membolehkan cahaya lewat atau menutup untuk mem-block cahaya tersebut Membuka dan menutupnya pixel ini yang bisa membentuk gambarLampu yang digunakan pada proyektor LCD adalah lampu halide logam karena menghasilkan suhuwarna yang ideal dan spektrum warna yang luas. Lampu ini juga memiliki kemampuan untuk memproduksi cahaya dalam juga sangat besar dalam area kecil dengan arus proyektor sekitar 2.000-15.000 ANSI lumens. Indonesia termasuk salah satu negara tujuan pasar proyektor LCD ini. Berbagai perusahaan proyektor LCD memasarkan produk mereka seperti Sony dan Sanyo. Produkproyektor LCD yang mereka tawarkan beragam mulai dari yang hemat energi sampai model terbaru yang lebih kecil dan ringan.

SEJARAH
Proyektor LCD ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia mulai bekerja di dalam kampus pada tahun 1968 dan mempunyai tujuan untuk memproduksi sebuah video proyektor yang dalam idenya ia akan membuat sebuah proyektor LCD yang lebih cerah dibandingkan dengan 3-CRT proyektor. Idenya adalah menggunakan elemen yang disebut sebagai “cahaya katup” untuk mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan penggunaan yang lebih ampuh untuk sumber cahaya eksternal. Setelah mencoba berbagai bahan, dia setuju dengan penggunaan kristal cair untuk mengatur cahaya pada tahun 1971. Ini membawanya sampai tahun 1984 untuk mendapatkan “addressable” dari layar kristal cair (LCD), yang ketika itulah ia membuat proyektor LCD pertama di dunia. Setelah membangun itu, dia melihat banyak masalah yang harus dikoreksi termasuk cahaya utama yang hilang dan piksel yang sangat terlihat. Dia kemudian menggunakan metode baru untuk menciptakan efisiensi yang tinggi untuk menghilangkan tampilan pada piksel. Dengan hak paten di seluruh dunia ia memulai di Projectavision Inc pada tahun 1988, perusahaan proyektor LCD pertama di dunia. Dia melisensi teknologi untuk perusahaan lain seperti Panasonic dan Samsung. Teknologi dan perusahaan ini memulai industri proyeksidigital. Pada tahun 1989 ia dianugerahi kontrak Darpa pertama ($ 1 juta) untuk mengusulkan bahwa standar HDTV AS harus menggunakan pengolahan digital dan proyeksi. Sebagai anggota National Association of Manufacturers Fotografi (NAPM) Standar Sub-komite, IT7-3, ia bersama dengan Leon Shapiro, co-mengembangkan standar ANSI seluruh dunia untuk pengukuran kecerahan, kontras, dan resolusi proyektor elektronik. Awalnya LCD digunakan dengan sistem ada pada overhead proyektor. Tapi, LCD sistem tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Dengan susah payah dan beribu kegagalan tanpa patah semangat akhirnya mereka bisa sukses dan populer sampai sekarang ini. Mereka memulainya dengan teknologi yang digunakan dalam beberapa ukuran dari belakang proyeksi konsol televisi, di manaLCD ini menggunakan sistem proyeksi di televisi set besar adalah untuk memungkinkan kualitas gambar yang lebih baik sebagai sanggahan satu televisi 60 inci walaupun saat ini sebagai saingan utama dari proyektor LCD adalah LG 100 inch LCD TV. Pada tahun 2004 dan 2005, proyektor LCD telah kembali datang denga fitur yang lebih lengkap karena penambahan yang dinamis dan warna yang dianggap kontras yang telah meningkat hingga tingkat DLP. Sekarang ini manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan LCDkhususnya proyektor LCD hanya tersisa perusahaan gambar Jepang yaitu Epson dan Sony. Epson memiliki sendiri teknologinya dan membuat merk “3LCD”. Untuk memasarkan teknologi proyektor “3LCD”, Epson mengatur perkongsian yang disebut “Grup 3LCD” pada tahun 2005 dengan manufaktur proyektor lainnya memegang lisensi dari teknologi 3LCD yang digunakan dalam model proyektor mereka.

Permukaan Layar Proyeksi

Karena menggunakan lampu halide logam kecil dan kemampuannya untuk dapat memproyeksikan gambar pada setiap permukaan datar, proyektor LCD cenderung memiliki ukuran kecil dan lebih mudah dibawa-bawa daripada jenis proyektor lain. Untuk mendapatkan tampilan gambar yang bagus, permukaan atau surface yang biasa digunakan permukaan warna putih, abu-abu, atau hitam. Penerimaan warna dalam pemroyeksian gambar tergantung permukaan proyeksi dan kualitas proyektorWarna yang paling sering digunakan dan dipilih sebagai permukaan proyeksi adalahwarna putih karena dianggap warna paling netral dan lebih natural sehingga biasa digunakan pada lingkungan sekolah dan bisnis untuk presentasi. Bagaimanapun, gelap atau terangnya hasil proyeksi suatu gambar tergantung seberapa gelap layar tersebut. Karena itu, beberapa presentator lebih memilih menggunakan layar abu-abu yang mana lebih membentuk warna yang lebih kontras. Background yang lebih gelap dapat mengalihkan sifat warna dari yang seharusnya. Persoalan warna terkadang dapat diatur melalui pengaturan proyektor, tetapi mungkin tidak seakurat pada background putih

Permukaan Layar Proyeksi


Proyektor LCD bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B) sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah proyektorWarna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCDtersebut yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah disatukan tersebut kemudian dilewatkan melalui lensa dan dijatuhkan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh. Gambar yang dihasilkanproyektor LCD memiliki kedalaman warna yang baik karena warna yang dihasilkan olah panel LCD langsung dibiaskan lensa ke layar. Selain itu gambar pada proyektor LCD juga lebih tajam dibandingkan dengan hasil gambar proyektor DLP. Kelebihan lain dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien sehingga dapat memproduksi “ansi lumens” yang lebih tinggi dibandingkan proyektor dengan teknologi DLP. Sedangkan kelemahan teknologi LCD adalah besar piksel yang terlihat jelas di gambar ini yang menyebabkan teknologi LCD kurang cocok untuk memutar film karena akan terasa seperti melihat film dari balik mata yang terhalang selaput katarak.

Perbandingan dengan Proyektor DLP


Proyektor yang ada di pasaran saat ini menggunakan dua jenis teknologiLCD(Liquid Crystal Display) dan DLP (Digital Light Processing). Keduanya memiliki keunggulan tersendiri. Jenis LCDpaling banyak tersedia. Teknologi ini memungkinkan cahaya yang dihasilkan lebih efisien. Maksudnya, dengan daya listrik yang sama, sorotan proyektor LCD lebih terang dibanding jenis DLP. Saturasi warna hasilnya pun lebih baik, begitu pula ketajamannya. Hanya saja, jenis proyektor ini punya kelemahan, yang disebut “chicken wire effect”. Ini adalah efek gambar yang terlihat terkotak-kotak, akibat pixel yang tidak rapat. Berbeda dengan DLP yang terlihat halus, karena pixelnya berdekatan. Wujud proyektor LCD umumnya besar. Selain itu, berisiko terkena penyakit dead pixel atau pixel mati, yang dapat mengganggu tampilan secara permanen.Proyektor DLP memiliki kontras gambar yang lebih bagus. Selain itu, umumnya lebih portabel dan ringan.Penyebab proyektor LCD bertubuh tambun adalah terlalu banyaknya komponen di dalamnya. Isi dalamnya terdiri dan tiga panel kaca LCD, yang masing-masing berfungsi untuk menyalurkan cahaya merah, hijau, dan biru.Ketika cahaya melalui panel LCD, sistem akan menentukan aktivitas setiap pixel: terbuka atau tertutup. Aktivitas ini akan memodulasi cahaya dan menghasilkan pantulan gambarProyektor LCD teranyar telah dilengkapi optik khusus untuk memacu kualitas proyeksi, seperti cermin mikro yang dapat mengurangi efek kotak kotak hasil proyeksi. Rasio kontras proyektor LCD umumnya 800:1, atau setara dengan 3000:1 rasio kontras di teknologi DLP.
ilahami dari http ://www.wikipedia.com

Kamis, 24 Januari 2013

Jenis-jenis Arsip


ENIS-JENIS ARSIP


Arsip dapat digolongkan atas berbagai jenis atau macam, tergantung dari sisi peninjauannya, antara lain:
A.  Berdasarkan Fungsi
Menurut fungsi dan kegunaanya, arsip dapat dibedakan menjadi:
(a) Arsip dinamis, yakni arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, dan atau penyelenggaraan administrasi perkantoran.
(b) Arsip statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan lagi secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, aan atau penyelenggaraan aamlnlstrasl perkantoran, atau sudah tidak dipakai lagi dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.
B.  Berdasarkan Nilai Guna
Ditinjau dari segi kepentingan pengguna, arsip dapat dibedakan atas:
a.       Nilai guna primer yaitu : nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan untuk
kepentingan lembaga/instansi pencipta atau yang menghasilkan arsip. Nilai guna primer meliputi: 
  • Nilai guna administrasi yaitu : nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga/instansi pencipta arsip. 
  • Nilai guna hukum yaitu : arsip yang berisikan bukti-bukti yang mempunyai kekuatan hukum atas hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah.
  • Nilai guna keuangan yaitu : arsip yang berisikan segala hal yang menyangkut transaksi dan pertanggungjawaban keuangan.
  • Nilai guna ilmiah dan teknologi yaitu :  arsip yang mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai akibat/hasil penelitian murni atau penelitian terapan.
b.      Nilai guna sekunder yaitu : nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip sebagai kepentingan lembaga/instansi lain, dan atau kepentingan umum di luar instansi pencipta arsip, serta kegunaannya sebagai bahan bukti pertanggungjawaban kepada masyarakat/pertanggungjawaban nasional.
Nilai guna sekunder, juga meliputi:
Ø      Nilai guna pembuktian, yaitu arsip yang mengandung fakta dan keterangan
yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana
lembaga/isntansi tersebut diciptakan, dikembangkan, diatur fungsinya, dan apa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, serta apa hasil/akibat dari kegiatan itu.
Ø      Nilai guna informasi, yaitu arsip yang mengandung informasi bagi kegunaan
berbagai kepentingan penelitian dan sejarah, tanpa dikaitakan dengan
            lembaga/instansi penciptanya. 
C. Berdasarkan sifat
  Berdasarkan sifatnya, arsip dapat dibedakan atas :
Arsip tertutup, yaitu arsip yang dalam pengelolaan dan perlakuannya berlaku ketentuan tentang kerahasian surat-surat.
Arsip terbuka, yakni pada dasarnya boleh diketahui oleh semua pihak/umum. Berdasarkan tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya
Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya, arsip dibagi atas :
Arsip sentral, yaitu arsip yang disimpan pada suatu pusat arsip (depo arsip), atau arsip yang dipusatkan penyimpan dan pemeliharaannya pada suatu tempat tertentu. 
Arsip pemerintah, yang mengandung nilai khusus ada yang disimpan secara nasional di Jakarta yaitu pada Lembaga Arsip Nasional Pusat yang disebut dengan nama ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia).
Arsip unit, yaitu arsip yang disimpan di setiap bagian atau setiap unit dalam suatu organisasi. Arsip unit disebut juga arsip mikro atau arsip khusus, karena khusus hanya menyimpan arsip yang ada di unit yang bersangkutan.
D. Berdasarkan Keasliannya
Menurut keasliannya, arsip dibedakan atas: arsip asli, arsip tembusan, arsip salinan, dan arsip petikan.
E. Berdasarkan Subyeknya
Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dapat dibedakan atas berbagai macam, misalnya: Arsip keuangan, Arsip Kepegawaian, Arsip Pendidikan, Arsip Pemasaran, Arsip Penjualan, dan sebagainya.
F. Berdasarkan Bentuk dan Wujudnya
Menurut bentuk atau wujudnya, arsip terdiri dari berbagai macam, misalnya surat (arsip korespondensi) yang dalam hal ini diartikan sebagai setiap lembaran kertas yang berisi informasi atau keterangan yang berguna bagi penyelenggaraan kehidupan organisasi.
G. Berdasarkan Sifat Kepentingannya
Arsip penting, yaitu arsip yang mempunyai nilai hukum, pendidikan, keuangan, dokumentasi, sejarah, dan sebagainya.
Arsip vital, yaitu arsip yang bersifat permanen, disimpan untuk selama-lamanya, misalnya akte, ijazah, buku induk mahasiswa, dsb.

Selasa, 22 Januari 2013

Cara Penyimpanan Dokumen yang Efisien


Pernahkah anda pusing ketika akan mencari file yang sudah diarsipkan?, ya kalau saya sih pernah. mungkin anda juga pernah kali ya. padalah penyimpanan dokumen yang efisien akan memudahkan pencarian saat dibutuhkan. emh…..g mana ya caranya ya?//
seberapa banyak dokumen berbentuk kertas yang digunakan manusia?,  Word  Resource Institute mencatat, penggunaan komputer diperkirakan menghasilkan 115 miliar kertas setiap tahun yang dipenuhi produksi kertas sebanyak 300 juta ton setiap tahunnya. itu artinya penyimpanan dokumen dalam bentuk kertas terus dilakukan dengan meneruskan, memindai (scan), atau membuangnya.
Nah, kesulitan yang kerap mengemuka adalah jika dokumen tersebut harus dilakukan penyimpanan yang baik dengan teknik pendokumentasian, termasuk pengetahuan sistem penyimpanan dokumen (filing system) dan beberapa prosedur efektif yang diperlukan.
Berikut adalah cara yang tepat mengorganisasikan dokumen, diantaranya adalah sebagai berkut:
  1. Gunakan label katagori utama pada map atau folder dan hanging folder dan tempatkan map-map subkategori ke dalamnya. posisikan label-label agar mudah dilihat.
  2. Batasi jumlah dokumen hingga empat atau lima map dalam hanging folder sesuai dengan ketebalan map. Pisahkan dokumen  dalam dua map jika jumlahnya melebihi 30 lembar dalam satu mapnya.
  3. Buat penempatan dokumen secara sistematis dengan meletakan dokumen terbaru pada sisi terdepan dalam map. penggunaan steples disarankan.
  4. Gunakan label berwarna pada map dan hanging folder untuk membedakan kategori, termasuk warna map dan hanging folder. contohnya warna hijau untuk dokumen keungan , merah (proyek terkini), dan biru untuk pemasaran.
  5. Gunakan map atau folder dengan identifikasi seperti map sepertiga cut dengan lokasi label di kiri, tengah dan kanan dalam sebuah hanging folder agar label mudah terlihat. hindari penggunaan map straight cut yang akan menyulitkan dalam pencarian.
  6. Arsipkan dokumen secara sistematis seperti alfabet/ data pelanggan, kategori atau penomoran mulai dari tanggal nomor invoice dan sebagainya. Tempatkan dokumen dalam kategori yang sering digunakan diposisi depan laci filing cabinet.
  7. berikan ruang gerak setidaknya 2 cm dari hanging folder terluar ke sisi dalam laci filing cabinet untuk memudahkan bergeser  ke depan  dan kebelakang. sisa ruang akan memudahkan mengambil dan menukar dokumen.
  8. Pisahkan dokumen berdasarkan frekuensi penggunaannya. dokumen yang sering digunakan sebaiknya diletakan dalam datatray di meja atau yang mudah dijangkau. untuk dokumen yang tidak terlalu sering digunakan bisa diarsipkan di filing cabinet dan untuk dokumen yang jarang sekali digunakan bisa disimpan di dalam boks  yang diberi label tahun dan keterangan isi, serta diletakan di kompartemen dokumen yang terpisah.
  9. gunakan label pada laci filing cabinet dengan kata kunci yang menggambarkan isi dokumen termasuk label pada hanging folder dan map dokumen.
  10. sesuaikan jenis dan ukuran arsip atau dokumen dengan produk  penyimpanan yang tepat.
Percepatan teknologi memang memungkinkan penyimpanan elektronik, namun tak secara signifikan memperlihatkan perubahannya. dengan sistem penyimpanan dokumen yang efisien, menyortir dokumen, dan pengaturan lokasi dokumen, akan sangat membantu saat dibutuhkan.

Cara Penyimpanan Dokumen yang Efisien


Pernahkah anda pusing ketika akan mencari file yang sudah diarsipkan?, ya kalau saya sih pernah. mungkin anda juga pernah kali ya. padalah penyimpanan dokumen yang efisien akan memudahkan pencarian saat dibutuhkan. emh…..g mana ya caranya ya?//
seberapa banyak dokumen berbentuk kertas yang digunakan manusia?,  Word  Resource Institute mencatat, penggunaan komputer diperkirakan menghasilkan 115 miliar kertas setiap tahun yang dipenuhi produksi kertas sebanyak 300 juta ton setiap tahunnya. itu artinya penyimpanan dokumen dalam bentuk kertas terus dilakukan dengan meneruskan, memindai (scan), atau membuangnya.
Nah, kesulitan yang kerap mengemuka adalah jika dokumen tersebut harus dilakukan penyimpanan yang baik dengan teknik pendokumentasian, termasuk pengetahuan sistem penyimpanan dokumen (filing system) dan beberapa prosedur efektif yang diperlukan.
Berikut adalah cara yang tepat mengorganisasikan dokumen, diantaranya adalah sebagai berkut:
  1. Gunakan label katagori utama pada map atau folder dan hanging folder dan tempatkan map-map subkategori ke dalamnya. posisikan label-label agar mudah dilihat.
  2. Batasi jumlah dokumen hingga empat atau lima map dalam hanging folder sesuai dengan ketebalan map. Pisahkan dokumen  dalam dua map jika jumlahnya melebihi 30 lembar dalam satu mapnya.
  3. Buat penempatan dokumen secara sistematis dengan meletakan dokumen terbaru pada sisi terdepan dalam map. penggunaan steples disarankan.
  4. Gunakan label berwarna pada map dan hanging folder untuk membedakan kategori, termasuk warna map dan hanging folder. contohnya warna hijau untuk dokumen keungan , merah (proyek terkini), dan biru untuk pemasaran.
  5. Gunakan map atau folder dengan identifikasi seperti map sepertiga cut dengan lokasi label di kiri, tengah dan kanan dalam sebuah hanging folder agar label mudah terlihat. hindari penggunaan map straight cut yang akan menyulitkan dalam pencarian.
  6. Arsipkan dokumen secara sistematis seperti alfabet/ data pelanggan, kategori atau penomoran mulai dari tanggal nomor invoice dan sebagainya. Tempatkan dokumen dalam kategori yang sering digunakan diposisi depan laci filing cabinet.
  7. berikan ruang gerak setidaknya 2 cm dari hanging folder terluar ke sisi dalam laci filing cabinet untuk memudahkan bergeser  ke depan  dan kebelakang. sisa ruang akan memudahkan mengambil dan menukar dokumen.
  8. Pisahkan dokumen berdasarkan frekuensi penggunaannya. dokumen yang sering digunakan sebaiknya diletakan dalam datatray di meja atau yang mudah dijangkau. untuk dokumen yang tidak terlalu sering digunakan bisa diarsipkan di filing cabinet dan untuk dokumen yang jarang sekali digunakan bisa disimpan di dalam boks  yang diberi label tahun dan keterangan isi, serta diletakan di kompartemen dokumen yang terpisah.
  9. gunakan label pada laci filing cabinet dengan kata kunci yang menggambarkan isi dokumen termasuk label pada hanging folder dan map dokumen.
  10. sesuaikan jenis dan ukuran arsip atau dokumen dengan produk  penyimpanan yang tepat.
Percepatan teknologi memang memungkinkan penyimpanan elektronik, namun tak secara signifikan memperlihatkan perubahannya. dengan sistem penyimpanan dokumen yang efisien, menyortir dokumen, dan pengaturan lokasi dokumen, akan sangat membantu saat dibutuhkan.